LAPORAN STUDI WISATA MENGENAI
PROSES PEMBUATAN TUAK
Hari Jumat tanggal 30
September 2011 mahasiswa PGSD semester III kelas A mengadakan suatu kegiatan
pembelajaran di luar kelas yang dilaksanakan di desa bungkulan. Ibu Nancy Riastini
selaku dosen pengampu mata kuliah konsep dasar ipa 2 mengajak seluruh mahasiswa
PGSD semester III untuk mencari data dan melihat proses pembuatan tuak dari
pohon ental.
Dalam
proses pembuatan tuak tersebut kami bertanya pada bapak Gede mengenai segala
hal yang berkaitan tentang proses pembuatan tuak termasuk juga proses
penyulingan, fermentasi, dan juga alat serta bahan yang digunakan dalam proses
tersebut. Dari data yang di peroleh menurut penuturan pak Gede diketahui bahwa
dalam pembuatan tuak ini alat dan bahan yang digunakan adalah : 1) Kayu
penjepit yang berfungsi untuk melembekkan bakal buah dari pohon ental. 2) Ember
untuk menampung air yang nantinya akan menjadi tuak dari bakal buah tersebut.
3) plastik untuk membungkus bakal buah tersebut. 4) Akar sambi yang sudah di
rendam dengan air cuka selama satu malam.
Sekilas
kita sudah tahu alat dan bahan apa saja yang kita gunakan untuk membuat tuak.
Selanjutnya pak Gede menerangkan tentang proses pembuatan tuak : 1) bungkus
buah yang sudah di lembekkan dan di jepit dengan kayu menggunakan plastik
selama tiga hari dan waktu yang tepat untuk membungkus sekitar pukul 10 pagi.
2) Setelah tiga hari bungkusnya dibuka agar tetesan air bisa keluar, setelah
tetesan air yang keluar sudah cukup lancar menetes bakal buah tersebut digantungi
ember yan telah diisi dengan campuran cuka dan akar sambi. 3) Setelah tiga hari
tuak di turunkan dan disaring menggunakan waring untuk memisahkan tuak dengan
ampas. 4) Tuak sudah siap untuk di konsumsi.
Teknik
pemisahan campuran yang di gunakan dalam proses pembuatan tuak tersebut adalah:
jika memisahkan tuak dengan campuran akar sambi digunakan teknik filtrasi
dimana pemisahannya menggunakan waring.
Setelah
tuak tersebut jadi dan dapat di jual dalam prosesnya menjadi cuka sangatlah
cepat dimana menurut kata pak Gede dalam tiga hari saja bila didiamkan tuak
tersebut sudah berubah menjadi cuka namun kualitas yang dihasilkan bukanlah
cuka dengan kualitas terbaik. Untuk menghasilkan cuka dengan kualitas terbaik
minimal cuka tersebut didiamkan dan ditutup rapat selama lima bulan. Dan cuka
tersebut mampu bertahan hingga 1 tahun sebelum kembali lagi menjadi air dan
tidak dapat di gunakan lagi.
Adapun sifat-sifat cuka berdasarkan asam basa
adalah: 1) memiliki rasa asam/kecut bila dikecap, 2) menghasilkan ion H+
jika dilarutkan dalam air, 3) memiliki pH kurang dari 7, 4) bersifat korosif,
artinya dapat menyebabkan karat pada logam. Secara umum asam memiliki sifat: a)
rasa masam ketika dilarutkan dalam air, b) sentuhan: asam terasa menyengat bila
disentuh, c) kereaktifan: asam bereaksi hebat dengan kebanyakan logam, d)
hantaran listrik: asam, walaupun tidak selalu ionic merupakan elektrolit
Rasa manis pada tuak disebabkan
karena adanya gula-gula reduksi seperti dextrose, fruktosa, dan sukrosa (Wahyu,
2006). Rasa manis dari tuak lama-kelamaan akan hilang atau akan berkurang
karena gula yang terdapat dalam tuak akan segera difermentasi oleh
mikroorganisme menjadi alcohol dan karbondioksida. Hal inilah yang menyebabkan
rasa tuak menjadi keras, atau disebut dengan tuak wayah. Dengan berlangsungnya
kegiatan fermentasi oleh mikroorganisme terhadap tuak maka akan terjadi
perubahan kimiawi pada tuak.
Pembuatan tuak tidak terlepas dari proses fermentasi. Fermentasi adalah suatu
proses penghasilan energi utama dari berbagai mikroorganisme yang hidup dalam
keadaan anaerob (Campbell; Recee; Mitchell. 2003). Dalam keadaan anaerob asam piruvat
tidak dirubah menjadi Asetil-KoA tetapi akan dirubah menjadi etanol (etil
alcohol) dalam 2 langkah. Langkah pertama dengan melepaskan CO2 dari
piruvat, yang diubah menjadi senyawa asetal dehida berkarbon 2. Dalam langkah
kedua, asetal dehida direduksi oleh NADH menjadi etanol. Hal ini bertujuan
untuk meregenerasi pasokan NAD+ yang dibutuhkan untuk glikolisis. Cara
memisahkan tuak menjadi komponen-komponenya adalah: Tuak
yang notabene adalah fermentasi dari karbohidrat bila ditambahkan dengan gula
(karbohidrat juga) kemudian difermentasi lagi, otomatis akan meningkatkan kadar
alkohol dalam minuman tersebut. Setelah difermentasi beberapa hari, dilakukan
proses penyulingan (distilasi) untuk memisahkan alkohol dengan bahan lainnya.
Dimana itu merupakan suatu proses penguapan yang diikuti pengembunan.
Apabila cuka direaksikan dengan basa akan membentuk
garam dan air contohnya :
CH3COOH + KOH ® CH3COOK +
H2O
Cuka
(asam) + basa ® garam (sabun) +
air
Asam
asetat, CH3COOH, bereaksi dengan KOH, menghasilkan garam (sabun) dan air yang
bersifat basa (reaksi semacam ini dinamakan saponifikasi, penyabunan). Sedangkan
apabila cuka direksikan dengan alcohol akan membentuk metal etanoat dan air. Rumus
kimianya sebagai berikut:
CH3COOH + CH3OH ester CH3COOCH3
+ H2O
Cuka (asam) +
alcohol (metil etanoat) + (air). Reaksi ini dibantu dengan
kondisi H2SO4 pekat.
1 komentar:
DANAJOKER : Situs Judi Slot Deposit Bank Online 24 Jam
Agen Judi Online DANAJOKER Daftar Slot Via Dana Deposit 5000
DANAJOKER - DAFTAR SLOT ONLINE DEPOSIT VIA NEO BNC 5000
Agen Slot Via Neo BNC Danajoker - Mudah Menang Modal 5000
Slot Pragmatic Deposit Bank Neo - Danajoker Gacor Hari Ini
Judi Slot Online Via Bank Neo 5000 - Danajoker Terpercaya
Posting Komentar