Bab I
Pendahuluan
1.1 Latar
Belakang
Pengetahuan
tentang bumi merupakan bagian dari bidang studi IPA di Sekolah Dasar. Oleh
karena itu kita perlu meningkatkan dan mengoptimalkan pengetahuan mengenai buni
dan alam semesta pada calon guru Sekolah Dasar.
Alam
semesta merupakan sebuah ciptaan tuhan yang sangat luar biasa dimana alam
semesta ini berisikan berbagai macam mahluk hidup maupun mahluk tak hidup yang
berinteraksi satu dengan yang lain. Dalam kehidupan sehari-hari kita sering
sekali melihat fenomena fenomena yang terjadi di alam semesta kita dan
terkadang masih banyak yang menjawab fenomena tersebut dengan mengaitkannya
pada hal hal yang bersifat gaib, namun sebenarnya dari segi ilmu pengetahuan
fenomena tersebut dapat kita ungkap dengan menggunakan Ilmu Pengetahuan atau
sering kita kenal dengan penenlitian Ilmiah.
Keterbatasan
manusia merupakan faktor utama penyebab timbulnya mitos-mitos di kalangan
masyarakat. Namun semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi membuat
kita mulai melakukan berbagai macam penelitian untuk mengungkap berbagai
fenomena yang terjadi alam semesta ini.
Dalam
lubuk hati kita pasti timbul berbgaai macam pertanyaan yang berhubungan dengan
asal muasal terjadinya alam semesta. Dalam teori bing bang dikatakan bahwa pada awalnya ada suatu massa yang besar
dan pasif. Kemudia masa itu meledak menjadi kepingan-kepingan massa yang
meledak dan menyebar ke segala penjuru. Massa yang berpijar ini kemudian di
kenal sebagai bintang-bintang. Dari kumpulan berbagai bintang-bintang tersebut
terbentuklah sebuah galaksai. Galaksi yang ada di alam semesta belum di ketahui
secara pasti berapa jumlahnya namun yang sudah jelas bahwa planet bumi yang
pijak sekarang merupakan bagian dari galaksi bima sakti.
Ada
dua paham yang berkembang tentang tata surya. Paham yang pertama pertama adalah
paham geosentris. Paham ini menyatakan bahwa bumi merupakan pusat tata surya
namun seiring berjalannnya waktu dan berkembangnya penelitian serta teknologi
seorang ahli astronom bernama Copernicus mengemukakan konsepnya tentang
kontalasi jagad raya yang baru. Dia mengemukakan bahwa bumi sepenuhnya bukan
jagad raya. Menurut Copernicus bumi beserta planet planet lain bergerak
mengelilingi matahari. Jadi matahari yang menjadi pusatnya dan paham ini kita
kenal dengan nama heliosentris.
Planet
dimana kita berpijak ini kita kenal dengan nama planet bumi. Bumi adalah planet
ketiga dari delapan planet dalam tata surya. Diperkirakan usia planet bumi
mencapai 4.6 miliar tahun. Jarak antara bumi dengan matahari adalah 149.6 kilometer.
Bumi mempunyai beberapa struktur lapisan yang dapat kita bagi menjadi empat
bagian yaitu sentrosfer, litosfer, hidrosfer, dan atmosfer.
Pada
makalah kali ini kita akan mengungkap apasaja yang merupakan struktur atau
bagian dari bumi kita. Dimana bumi kita ini merupakan bagian dari alam semesta
yang memiliki keistimewaan. Hal ini dapat kita perjelas dengan adanya kita
sebagai mahluk yang hidup dan berkembang dibumi.
1.2 Rumusan
Masalah
Adapun rumusan masalah
yang diangkat pada makalah ini adalah :
1. Apakah
peengertian dari sentrosfer, hidrosfer, lithosfer, dan atmosfer?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan
makalah ini :
1. Untuk
mengetahui pengertian dari sentrosfer, hidrosfer, lithosfer, dan atmosfer
1.4 Manfaat
Dengan
adanya makalah ini pembaca dapat mengetahui pengertian dari sentrosfer,
hidrofer lithosfer, dan atmosfer yang merupakan bagian dari bumi. Serta dapat
menjadi pedoman ataupun referensi untuk menyelesaikan tugas dan masalah yang
berkaitan dengan Bumi.
BAB
II
Pembahasan
2.1. Pengertian
Sentrosfer, Hidrosfer, Litosfer, dan Atmosfer
2.1.1. Sentrosfer
Tidak terlalu diketahui
tentang sentrosfer. Walaupun kulit bumi hanya setebal 30 Km, sampai sekarang
belum ada orang yang berhasil mengebor kulit bumi sampai sentrosfer.
Diperkirakan masih berupa zat cair, makin ke dalam baik massa jenis maupun
temperaturnya semakin tinggi. Mantel, merupakan bagian terluar dari inti bumi,
massa jenisnya + 10. Dibandingkan dengan tanah, lapisan terluarnya dari kulit
bumi yang massa jenisnya +26.
2.1.2.
Hidrosfer
Apabila kita melihat
bola dunia dimana samudera digambar dengan warna biru tua, maka kesan kita
adalah betapa luasnya samudera itu jika dibandingkan dengan daratannya bahwa
70% muka bumi ditutupi dengan lapisan air yang kita sebut hidrosfer. Hidrosfer
sangat penting bagi perikehidupan dibumi. Tak ada mahluk hidup yang dapat hidup
tanpa air. Hidrosfer juga dapat meredam teriknya panas matahari, karena energy
cahaya matahari digunakan untuk menguapkan air. Dengan hidrosfer terjadi pula
sirkulasi air, yang disebut “siklus air besar”. Akibat dari adanya siklus air
ini ada berbagai macam antara lain, air laut menjadi bertambah asin,
terbentuknya sungai-sungai, danau-danau dan iar tanah. Erosi juga dapat
mengubah permukaan tanah dan membentuk batuan sendimen. Adanya erosi air ini
juga menjadikan raut muka bumi di laut lebih “rata” daripada diatas tanah.
Namun adalah kenyataan, bahwa gunung yang tinggi (pucak Everest) + hanya 9000
meter, sedangkan laut yang terdalam (Guam) mencapai 11.000 meter.
Beberapa kubik air yang
ada di dunia ini? Ada sementara ahli yang memperkirakan sebanyak 1,35. 1012
m3. sebagian besar terdiri dari air asin sebanyak 97,2%. Yang berupa
air danau, sungai, air tanah dan uap air (awan) hanya sebesar 0,6%.
Kadar garam air laut
rata-rata adalah + 3%, sebagian
besar berupa garam dapur (NaCl) sebanyak 85%,garam inggris (MgSO4)
sebanyak 10%, dan inilah yang membuat air laut terasa agak pahit. Adapun 5%
lainnya terdiri dari berbagai mineral antara lain Calsium, Kalium, Bromida dan
lain-lain.
Hidrosfer dapat dibagi
menjadi dua lapisan, yaitu lapisan atas disebut lapisan laut dangkal, dalamnya
kurang dari 500 m. Dibandingkan dengan lapisan yang dalam, laut dangkal ini
temperaturnya lebih hangat, massa jenisnya lebih kecil, lebih terang kena
cahaya matahari, lebih banyak udara terlarut. Lapisan kedua adalah lapisan laut
dalam yang dalamnya lebih dari1000 m. Lapisan ini lebih dingin, gelap dan
relative massa jenisnya lebih besar.
2.1.3. Lithosfer
Litosfer atau kulit bumi
dapat dibagi menjadi dua lapisan yaitu lapisan SIAL untuk lapisan yang terluar,
dan SIMA untuk lapisan yang di dalam. Disebut demikian karena sebagian besar
untuk pembentukannya (di luar oksigen) adalah Silisium - Aluminium (SiAl) dan
Silium – Magnesium (SiMa). Susunan kimiawi kulit bumi ini adalah : Oksigen (O)
47%, Kalsium (Ca) 4 %, Silisum (Si) 27%, Natrium (Na) 3 %, Aluminium (Al) 8 %,
Magnesium (Mg) 2 %, Ferrum (Fe) 5 %, lain-lain 4 %. Lapisan SiAl berupa tanah,
benua, gunung-gunung dan sebagainya masssa jenisnya + 2,6 ; sedangkan lapisan
SiMa massa jenisnya + 2,9. Pada dasar samudera lapisan SiAl-nya sangat tipis
sehingga hampir seluruhnya terdiri dari SiMa.
Tanah:
Tanah berasal dari batuan
yang keras, yang melapuk karena berbagai alas an : (1) secara fisik, perubahan
temperature yang berlangsung jutaan tahun menyebabkan rapuhnya permukaan batuan
(2); secara kimiaw, adanya air dan oksigen menyebabkan terjadi oksidasi yang
dilanjutkan oleh pelarutan oleh air; (3) secara biologis, berbagai tumbuhan
yang menempel pada batu mengeluarkan semacam cairan asam yang dapat melarutkan
batuan sehingga akar tumbuhan tersebut dapat masuk dan mengisap mineral yang
dibutuhkan untuk keperluan hidupnya. Tanah juga terbentuk dari sisa-sisa
makhluk hidup yang telah mati, misalnya humus. Tanah yang matang dalam arti
dapat ditanami mempunyai susunan sebagai berikut. Lapisan I disebut lapisan
tanah atas (topsoil), lapisan ini kaya akan humus, sehingga warna tanah menjadi
coklat atau sampai hitam. Lapisan ini bagus untuk bercocok tanam. Lapisan II
adalah berupa tanah liat yang kaya akan mineral yang dibawa oleh air hujan dari
lapisan atasnya. Lapisan II disebut juga “lapisan tanah bawah” (subsoil).
Lapisan III adalah lapisan batuan lapuk, sedangkan lapisan IV adalah lapisan
batuan yang belum melapuk.
2.1.4.
Atmosfer
Kata atmosfer berasal
dari bahasa Yunani, yaitu atmos yang
berarti uap dan sphaira yang berarti
bulatan Bumi. Secara umum atmosfer berarti lapisan udara yang menyelimuti
seluruh permukaan bumi. Atmosfer bekerja sebagai pelindung kehidupan bumi dari
pancaran energy matahari yang sangat kuat pada siang hari dan mencegah
hilangnya panas ke ruang angkasa pada malam hari. Jika tidak ada atmosfer suhu
bumi akan meningkat hingga 93,3o C pada siang hari dan turun hingga
-148,9oC pada malam hari. Atmosfer juga berfungsi melindungi bumi
dari terjadinya hujan meteor.
Ketebalan
lapisan atmosfer sulit ditetapkan karena tidak jelasnya batas antara lapisan
atmosfer dan luar angkasa. Namun, sebagian besar ahli sepakat bahwa ketebalan
lapisan atmosfer adalah lebih dari 650 km.
Lapisan
atmosfer merupakan campuran dari berbagai gas yang tidak tampak. Berdasarkan
volumenya, terdapat empat gas yang terkandung di lapisan atmosfer. Keempat gas
yang menempati hamper 100% lapisan atmosfer tersebut masing-masing nitrogen (N2)
sebanyak 78,08%, oksigen (O2) sebanyak 20,95%, argon (Ar) sebanyak
0,93% dan karbondioksida (CO2) sebanyak 0,03%. Gas lain yang
terkandung dalam lapisan atmosfer dengan volume yang sangat rendah antara lain
neon (Ne), helium (He), krypton (Kr), hydrogen (H2 ), xenon (Xe) dan
ozon (O3 ).
Atmosfer mempunyai beberapa bagian :
1. Stratosfer
Stratosfer
adalah lapisan yang letaknya di atas troposfer sampai ketinggian 50 km. pada
lapisan stratosfer suhu akan meningkat dengan makin bertambahnya ketinggian.
Bagian terpenting dari stratosfer adalah adanya lapisan ozon. Lapisan ozon
berfungsi menyerap radiasi ultraviolet dari pancaran matahari sehingga sebagian
besar tidak akan mencapai bumi. Serapan radiasi matahari oleh ozon menyebabkan
suhu udara pada stratosfer meningkat.
Lapisan
stratosfer tidak mengandung uap air, awan, maupun debu atmosfer sehingga
udaranya kering. Oleh karena itu, pesawat bermesin jet akan melintasi lapisan
ini untuk menghindari terjadinya gejolak cuaca. Lapisan ini tebal di daerah
kutub dan kadang tidak terdapat di daerah khatulistiwa. Batas bagian atas dari
lapisan stratosfer disebut stratopause.
2. Mesosfer
Batas antara strarosfer dan mesosfer juga
ditandai dengan adanya pembalikan temperature. Dari 40 km sampai 80 km,
ternyata temperaturnya menurun lagi sehingga pada ketinggian 80 km menjadi -900
C.
Mulai dari stratosfer sampai mesosfer,
udara sudah sangat tipis dibandingkan dengan troposfer, sehingga penerbangan
yang melewati lapisan ini harus berbekal oksigen baik untuk mesin pesawatnya
maupun untuk manusianya. Adapun perbedaan antara susunan udara di stratosfer
dengan di mesosfer adalah adanya proses penguraian molekul-molekul gas menjadi
atom-atomnya yang selanjutnya menjadi ion-ion terutama pada bagian atas dari
mesosfer. Atom-atom bebas tadi dapat berpendar bila terkena sinar matahari
sehingga tampak dari bumi seperti kabut tipis yang bercahaya. Cahaya semacam
ini sering tampak di arah kutub utara dan selatan yang disebut “aurora”.
3. Termosfer
Batas antara
mesosfer dengan termosfer juga ditandai dengan adanya pembalikan temperatur,
yaitu untuk dari -900 C meningkat terus sampai mencapai lebih dari
10000 C. Dengan demikian mesosfer merupakan selubungan bumi yang
panas.
Di
termosfer atom-atom berubah menjadi ion-ion. Ion-ion itu tarik menarik satu
terhadap lainnya sehingga membentuk lapsan yang disebut “Ionosfer”. Telah lama
orang memanfaatkan ionosfer itu untuk keperluan komunikasi jarak jauh misalnya
melalui pemancar radio. Gelombang radio itu berjalan lurus, oleh karena itu
tidaklah mungkin gelombang radio yang dipancarkan dari kota A dapat ditangkap
secara langsung di kota B karena adanya lengkungan bumi. Untuk mengatasi
masalah itu orang menggunakan ionosfer sebagai bidang pemantul.
Ionosfer
merupakan lapisan bumi pertama yang
melindungi bumi dari teriknya cahaya matahari, karena lapisan ini mampu
menyerap gelombang sinar matahari yang panas. Lapisan kedua adalah lapisan ozon
yang terdapat diantar mesosfer dengan stratosfer. Itulah salah satu penyebab
mengapa lapisan-lapisan ozon dari lapisan ionosfer itu lebih panas dari
sekelilingnya. Batas dari dari termosfer adalah 400 km.
4. Eksosfer
Lapisan
atmosfer yang paling luar disebut “eksosfer”. Dalam lapisan ini hamper tidak
terdapat lagi udara. Yang ada hanyalah partikel-partikel dasar dari atom
seperti proton dan electron. Namun diperkirakan terdapat pula partikel-partikel
berupa debu halus meteorik. Pada lapisan eksosfer ini juga tampak adanya sinar
kutub (aurora) yang menjulang tinggi sampai mencapi 1000 km.
BAB
III
PENUTUP
3.1. Simpulan
Planet dimana kita
berpijak ini kita kenal dengan nama planet bumi. Bumi adalah planet ketiga dari
delapan planet dalam tata surya. Diperkirakan usia planet bumi mencapai 4.6
miliar tahun. Jarak antara bumi dengan matahari adalah 149.6 kilometer. Bumi
mempunyai beberapa struktur lapisan yang dapat kita bagi menjadi empat bagian
yaitu sentrosfer, litosfer, hidrosfer, dan atmosfer.
Sentrosfer merupakan
dasar bumu atau bagian terdalam bumi. Tidak ada yang pernah menemui dasar bumi.
Bentuknya di perkirakan berupa zat cair. Makin kedalam massa jenis dan
temperaturnya semakin tinggi.
Hidrosfer merupakan
lapisan air yang menutupi muka bumi. Hidrosfer sangat penting bagi
perikehidupan dibumi. Tak ada mahluk hidup yang dapat hidup tanpa air.
Hidrosfer juga dapat meredam teriknya panas matahari, karena energy cahaya
matahari digunakan untuk menguapkan air. Dengan hidrosfer terjadi pula
sirkulasi air, yang disebut “siklus air besar”. Akibat dari adanya siklus air
ini ada berbagai macam antara lain, air laut menjadi bertambah asin,
terbentuknya sungai-sungai, danau-danau dan iar tanah.
Lithosfer merupakan
kulit bumi. Litosfer atau kulit bumi dapat dibagi menjadi dua lapisan yaitu
lapisan SIAL untuk lapisan yang terluar, dan SIMA untuk lapisan yang di dalam.
Disebut demikian karena sebagian besar untuk pembentukannya (di luar oksigen)
adalah Silisium - Aluminium (SiAl) dan Silium – Magnesium (SiMa). Susunan
kimiawi kulit bumi ini adalah : Oksigen (O) 47%, Kalsium (Ca) 4 %, Silisum (Si)
27%, Natrium (Na) 3 %, Aluminium (Al) 8 %, Magnesium (Mg) 2 %, Ferrum (Fe) 5 %,
lain-lain 4 %. Lapisan SiAl berupa tanah, benua, gunung-gunung dan sebagainya
masssa jenisnya + 2,6 ; sedangkan lapisan SiMa massa jenisnya + 2,9. Pada dasar
samudera lapisan SiAl-nya sangat tipis sehingga hampir seluruhnya terdiri dari
SiMa.
Atmosfer atmosfer
berarti lapisan udara yang menyelimuti seluruh permukaan bumi. Atmosfer bekerja
sebagai pelindung kehidupan bumi dari pancaran energy matahari yang sangat kuat
pada siang hari dan mencegah hilangnya panas ke ruang angkasa pada malam hari.
3.2. Saran
Dengan
adanya makalah ini diharapkan dapat dijadikan referensi untuk memecahkan
masalah-masalah mengenai bagian bagian bumi terutama sentrosfer, lithosfen
Atmosfer, Hidrofer, dan Atmosfer. Tentunya dalam makalah ini pasti ada
kekurangannya kami mohon bantuan bagi pembaca untuk bersama sama mencermati dan
memberitahu penulis jika ada hal hal yang kurang sesuai dengan pemikiran serta
keadaan nyata di lapangan.
0 komentar:
Posting Komentar