skip to main | skip to sidebar

PENDAS BLOG

  • Entries (RSS)
  • Comments (RSS)
  • Home
  • About Us
  • Archives
  • Contact Us

Rabu, 02 Januari 2013

Nilai Dan Moral Yang Berkaitan Pada Kompetensi Dasar Siswa Sekolah Dasar

Diposting oleh Michael Donny di Rabu, Januari 02, 2013

NILAI DAN MORAL YANG BERKAITAN PADA KOMPETENSI DASAR SISWA SD

NILAI
A.      PENGERTIAN NILAI
Nilai adalah sesuatu yang berharga, bermutu, menunjukkan kualitas, dan berguna bagi manusia. Sesuatu itu bernilai berarti sesuatu itu berharga atau berguna bagi kehidupan manusia. Adanya dua macam nilai tersebut sejalan dengan penegasan Pancasila sebagai ideologi terbuka. Perumusan Pancasila sebagai dalam pembukaan UUD 1945, alenia 4 dinyatakan sebagai nilai dasar dan penjabarannya sebagai nilai instrumental. Nilai dasar tidak berubah dan tidak boleh diubah lagi. Betapapun pentingnya nilai dasar yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 itu, sifatnya belum operasional. Artinya kita belum dapat menjabarkannya secara langsung dalam kehidupan sehari-hari. Penjelasan UUD 1945 sendiri menunjukkan adanya Undang-undang sebagai pelaksanaan dalam pembukaan UUD 1945 itu memerlukan penjabaan lebih lanjut. Penjabaran itu sebagai arahan utnuk kehidupan nyata. Penjabaran itu kemudian dinamakan Nilai Instrumental.
Nilai Instrumental harus tetap mengacu kepada nilai-nilai dasar yang dijabarkannya. Penjabaran itu bisa dilakukan secara kreatif dan dinamis dalam bentuk-bentuk baru untuk mewujudkan semangat yang sama dan dalam batas-batas yang dimungkinkan oleh nilai dasar itu. Penjabaran itu jelas tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai dasarnya.
Adapun pengertian nilai menurut beberapa para ahli, yaitu :
a.       Woods mendefinisikan nilai sosial sebagai petunjuk umum yang telah berlangsung lama, yang mengarahkan tingkah laku dan kepuasan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk menentukan sesuatu itu dikatakan baik atau buruk, pantas atau tidak pantas harus melalui proses menimbang. Hal ini tentu sangat dipengaruhi oleh kebudayaan yang dianut masyarakat. Tak heran apabila antara masyarakat yang satu dengan yang lain terdapat perbedaan tata nilai.
Contoh : masyarakat yang tinggal di perkotaan lebih menyukai persaingan karena dalam persaingan akan muncul pembaruan-pembaruan. Sementara pada masyarakat tradisional lebih cenderung menghindari persaingan karena dalam persaingan akan menggangu keharmonisan dan tradisi yang turun-temurun.
b.      Drs. Suparto mengemukakan bahwa nilai-nilai sosial memiliki fungsi umum dalam masyarakat. Di antaranya nilai-nilai dapat menyumbangkan seperangkat alat untuk mengarahkan masyarakat dalam berpikir dan bertingkah laku. Selain itu, nilai sosial juga berfungsi sebagai penentu terakhir bagi manusia dalam memenuhi peranan-peranan sosial. Nilai sosial dapat memotivasi seseorang untuk mewujudkan harapan sesuai dengan peranannya.
Contoh : ketika menghadapi konflik, biasanya keputusan akan diambil berdasarkan pertimbangan nilai sosial yang lebih tinggi. Nilai sosial juga berfungsi sebagai alat solidaritas di kalangan anggota kelompok masyarakat. Dengan nilai tertentu anggota kelompok akan merasa sebagai satu kesatuan. Nilai sosial juga berfungsi sebagai alat pengawas (kontrol) perilaku manusia dengan daya tekan dan daya mengikat tertentu agar orang berprilaku sesuai dengan nilai yang dianutnya.
c.       Kimball Young mengemukakan nilai sosial adalah asumsi yang abstrak dan sering tidak disadari tentang apa yang dianggap penting dalam masyarakat.
d.      A.W. Green menyatakan bahwa nilai sosial adalah kesadaran yag secara relatif berlangsung disertai emosi terhadap objek.
e.       M.Z. lawang menyatakan nislai adalah gambaran mengenai apa yang diinginkan, yang pantas, berharga, dan dapat mempengaruhi perilaku sosial dari orang yang bernilai tersebut.
f.       D. Hendropuspito menyatakan nilai sosial adalah segala sesuatu yang dihargai masyarakat karena mempunyai daya guna fungsional bagi perkembangan kehidupan manusia.
g.      Prof. Dr. Notonegoro menyatakan nilai sosial dibagi menjadi 3, yaitu :
1.      Nilai material, yakni segala sesuatu yang berguna bagi unsur fisik manusia. Misalnya : air, makanan, pakaian, dll.
2.      Nilai vital, yakni segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk mengadakan kegiatan dan aktivitas.
3.      Nilai kerohanian, yakni segala sesuatu yang berguna bagi batin atau kerohanian manusia.

B.       CIRI NILAI SOSIAL
·         Merupakan konstruksi masyarakat sebagai hasil interaksi antar warga masyarakat.
·         Disebarkan diantara warga masyarakat (bukan bawaan lahir).
·         Terbentuk melalui sosialisasi (proses belajar).
·         Merupakan bagian dari usaha pemenuhan kebutuhan dan kepuasan sosial manusia.
·         Bervariasi antara kebudayaan yang satu dengan kebudayaan yang lain.
·         Dapat mempengaruhi pengembangan diri sosial.
·         Memiliki pengaruh yang berbeda antar warga masyarakat.
·         Cenderung berkaitan satu sama lain.

C.       KLASIFIKASI
Berdasarkan ciri-cirinya, nilai sosial dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu nilai dominan dan nilai mendarah daging (internalized value).
1)        Nilai Dominan
Nilai dominan adalah nilai yang dianggap lebih penting dari pada nilai lainnya. Ukuran dominan tidaknya suatu nilai didasarkan pada hal-hal berikut.
·      Banyak orang yang menganut nilai tersebut. Contoh: sebagian besar anggota masyarakat menghendaki perubahan ke arah yang lebih baik di segala bidang, seperti politik, ekonomi, hukum, dan sosial.
·      Berapa lama nilai tersebut telah dianut oleh anggota masyarakat.
·      Tinggi rendahnya usaha orang untuk dapat melaksanakan nilai tersebut. Contoh: memiliki mobil dengan merek terkenal dapat memberikan kebanggaan atau prestise tersendiri.

2)        Nilai Mendarah Daging (internalized value)
Nilai mendarah daging adalah nilai yang telah menjadi  kepribadian dan kebiasaan sehingga ketika seseorang melakukannya kadang tidak melalui proses berpikir atau pertimbangan lagi (bawah sadar). Biasanya nilai ini telah tersosialisasi sejak seseorang masih kecil. Umumnya bila nilai ini tidak dilakukan, ia akan merasa malu, bahkan merasa sangat bersalah. Contoh: seorang kepala keluarga yang belum mampu memberi nafkah kepada keluarganya akan merasa sebagai kepala keluarga yang tidak bertanggung jawab. Demikian pula guru yang melihat siswanya gagal dalam ujian akan merasa gagal dalam mendidik anak tersebut.
Bagi manusia, nilai berfungsi sebagai landasan, alasan, atau motivasi dalam segala tingkah laku dan perbuatannya. Nilai mencerminkan kualitas pilihan tindakan dan pandangan hidup seseorang dalam masyarakat.

NORMA SOSIAL
A.      PENGERTIAN NORMA SOSIAL
Norma sosial adalah patokan perilaku dalam suatu kelompok masyarakat tertentu. Norma sering juga disebut dengan peraturan sosial. Norma menyangkut perilaku-perilaku yang pantas dilakukan dalam menjalani interaksi sosialnya. Keberadaan norma dalam masyarakat bersifat memaksa individu atau suatu kelompok agar bertindak sesuai dengan aturan sosial yang telah terbentuk.
Pada dasarnya, norma disusun agar hubungan di antara manusia dalam masyarakat dapat berlangsung tertib sebagaimana yang diharapkan. Norma tidak boleh dilanggar, siapapun yang melanggar norma atau tidak bertingkah laku sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam norma itu, akan memperoleh hukuman. Misalnya, bagi siswa yang terlambat dihukum tidak boleh masuk kelas, bagi siswa yang mencontek pada saat ulangan tidak boleh meneruskan ulangan.
Norma merupakan hasil buatan manusia sebagai makhluk sosial. Pada awalnya, aturan ini terbentuk secara tidak sengaja. Lama-kelamaan norma-norma itu disusun atau dibentuk secara sadar. Norma dalam masyarakat berisi tata tertib, aturan, dan petunjuk standar perilaku yang pantas atau wajar.

B.       TINGKATAN NORMA SOSIAL
Berdasarkan tingkatannya, norma di dalam masyrakat dibedakan menjadi empat, yaitu:
§  Cara (usage)
Cara adalah suatu bentuk perbuatan tertentu yang dilakukan individu dalm suatu masyarakat tetapi tidak secara terus-menerus.
Contoh: cara makan yang wajar dan baik apabila tidak mengeluarkan suara seperti hewan.
§  Kebiasaan (folkways)
Kebiasaan merupakan suatu bentuk perbuatan berulang-ulang dengan bentuk yang sama yang dilakukan secara sadar dan mempunyai tujuan-tujuan jelas dan dianggap baik dan benar.
Contoh: memberi hadiah kepada orang-orang yang berprestasi dalam suatu kegiatan atau kedudukan, memakai baju yang bagus pada waktu pesta.
§  Tata kelakuan (mores)
Tata kelakuan adalah sekumpulan perbuatan yang mencerminkan sifat-sifat hidup dari sekelompok manusia yang dilakukan secara sadar guna melaksanakan pengawasan oleh sekelompok masyarakat terhadap anggota-anggotanya. Dalam tata kelakuan terdapat unsur memaksa atau melarang suatu perbuatan. Fungsi mores adalah sebagai alat agar para anggota masyarakat menyesuaikan perbuatan-perbuatannya dengan tata kelakuan tersebut.
Contoh: melarang pembunuhan, pemerkosaan, atau menikahi saudara kandung.
§  Adat Istiadat (costum)
Adat istiadat adalah kumpulan tata kelakuan yang paling tinggi kedudukannya karena bersifat kekal dan terintegrasi sangat kuat terhadap masyarakat yang memilikinya. Koentjaraningrat menyebut adat istiadat sebagai kebudayaan abstrak atau sistem nilai. Pelanggaran terhadap adat istiadat akan menerima sanksi yang keras baik langsung maupun tidak langsung. Misalnya, orang yang melanggar hukum adat akan dibuang dan diasingkan ke daerah lain.
§  Norma Hukum (laws)
Norma hukum adalah norma yang mengatur kehidupan sosial kemasyarakatan yang berasal dari kitab undang-undang hukum yg
Ang berlaku di negara kesatuan Republik Indonesia untuk menciptakan kondisi negara yang damai, tertib, aman, sejahtera, makmur, dll.
Contoh: tidak melanggar rambu lalu lintas walaupun tidak ada polantas, menghormati pengadilan dan peradilan di Indonesia, taat membayar pajak, menghindari KKN.

C.       MACAM NORMA SOSIAL
Norma sosial di masyarakat dibedakan menurut aspek-aspek tertentu tetapi saling berhubungan antara satu aspek dengan aspek yang lainnya. Pembagian itu adalah sebagai berikut.
a)      Norma Agama
Norma agama berasal dari Tuhan, pelanggarannya disebut dosa. Norma agama adalah peraturan sosial yang sifatnya mutlak dan tidak dapat ditawar-tawar atau diubah ukurannya karena berasal dari Tuhan. Biasanya norma agama tersebut berasal dar ajaraan agama dan kepercayaan-kepercayaan lainnya (religi).
Contoh: melakukan sembahyang kepada Tuhan, tidak berbohong, tidak boleh mencuri, membayar zakat tepat pada waktunya bagi penganut agama Islam, menjalankan perintah Tuhan YME, menjauhi apa-apa yang dilarang oleh agama.
b)      Norma Kesusilaan
Norma kesusilaan adalah peraturan sosial yang berasal dari hati nurani yang menghasilkan akhlak, sehingga seseorang dapat membedakan apa yang dianggap baik dan apa pula yang dianggap buruk. Pelanggaran terhadap norma ini berakibat sanksi pengucilan secara fisik (dipenjara, diusir) ataupun batin (dijauhi).
Contoh: orang yang berhubungan intim di tempat umum akan dicap tidak susila, melecehkan wanita atau laki-laki di depan orang.
c)      Norma Kesopanan
Norma kesopanan adalah peraturan sosial yang mengarah pada hal-hal yang berkenaan dengan bagaimana seseorang harus bertingkah laku yang wajar dalam kehidupan bemasyarakat. Pelanggaran terhadap norma ini akan mendapatkan celaan, kritik, dan lain-lain tergantung pada tingkat pelanggaran.
Contoh: hormat terhadap orang tua dan guru, berbicara dengan bahasa yang sopan kepada orang, tidak suka berbohong, berteman dengan siapa saja, tidak meludah di sembarang tempat, dll.
d)     Norma Kebiasaan
Norma kebiasaan adalah sekumpulan peraturan sosial yang berisi petunjuk atau peraturan yang dibuat secara sadar atau tidak tentang perilaku yang diulang-ulang sehingga perilaku tersebut menjadi kebiasaan individu. Pelanggaran terhadap norma ini berakibat celaan, kritik, sampai pengucilan secara batin.

PENGERTIAN MORAL
Secara etimologis istilah moral berasal dari bahasa latin “mos” (Moris), yang berarti adat, kebiasaan, peraturan, nilai-nilai atau tata cara kehidupan. Dewasa ini orang cenderung untuk memakai moralitas atau moral untuk menunjukkan tingkah laku itu sendiri. Dapat dikatakan moral adalah ukuran baik buruk seseorang, baik sebagai pribadi maupun sebagai warga masyarakat, dan warga negara. Selain itu moral juga memiliki dua pengertian yaitu :
a.         Serangkaian tentang nilai tentang baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, akhlak, budi pekerti dan susila.
b.        Kondisi mental yang membuat orang tetap berani, bersemangat, bergairah dan berdisiplin sebagaimana terungkap dalam perbuatan (Nata, 2003: 90).
Kemudian menurut C Asri Budiningsih (2004: 24) mengartikan moral yang dikutip dari pendapat Franz Magnis Soeseno, moral selalu mengacu pada baik buruknya manusia sebagai manusia sehingga bidang moral adalah bidang kehidupan manusia dilihat dari segi kebaikan manusia. Definisi lain dikemukakan oleh Piaget, L Kohlberg, B Graham dan Barbara Leers dalam Ahmad Kosasih Djahiri (1986: 76) yang menyatakan bahwa moral adalah segala hal yang menyangkut, membatasi, dan menentukan serta harus dianut, dijalankan, karena hal tersebut dianut, diyakini, dilaksanakan, atau diharapkan dalam kehidupan dimana kita berada. Moral ada di dalam kehidupan serta menuntut dianut, diyakini, akan menjadi moralitas sendiri.
Manusia menurut kodratnya selain dikaruniai akal juga dikaruniai hawa nafsu. Selain itu apda dasarnya manusia itu “kosong” menerima segala bentuk tingkah laku, oleh karena itu pendidikan moral sangat penting. Pendidikan moral adalah pendidikan untuk menjadikan anak manusia bermoral baik dan manusiawi. Tanpa pendidikan moral, akhlak terpuji dan mulia tidak akan menjadi bagian yang menyatu dengan kepribadaian seseorang dan manusia akan terbiasa dengan moral yang tercela karena hanya dilandasi nafsu. Ada beberapa pakar yang mengembangkan pembelajaran nilai moral, dengan tujuan membentuk watak atau karakterstik anak. Pakar-pakar tersebut di antaranya Newman, Simon, Howe, dan Lickona. Dari beberapa pakar tersebut, pendapat Lickona-lah yang lebih cocok diterapkan untuk membentuk watak/karakter anak. Pandangan Lickona (1992) tersebut dikenal dengan educating for character atau pendidikan karakter/watak untuk membangun karakter atau watak anak. Dalam hal ini, Lickona mengacu pada pemikiran filosof Michael Novak yang berpendapat bahwa watak atau karakter seseorang dibentuk melalui tiga aspek yaitu, moral knowing, moral feeling, dan moral behavior, yang mana satu sama lain saling  berhubungan dan terkait. Lickona menggarisbawahi pemikiran Novak. Ia berpendapat bahwa pembentukan karakter atau watak anak dapat dilakukan melalui tiga kerangka pikir, yaitu konsep moral (moral knowing), sikap moral (moral feeling), dan perilaku moral (moral behavior). Dengan demikian, hasil pembentukan sikap karakter anak pun dapat dilihat dari tiga aspek, yaitu konsep moral, sikap moral, dan perilaku moral.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pengertian moral/moralitas adalah suatu tuntutan perilaku yang baik yang dimiliki oleh individu sebagai moralitas, yang tercermin dalam pemikiran/konsep, sikap, dan tingkah laku. Moral seseorang tidak hadir, tumbuh dan berkembang dengan begitu saja, akan tetapi perkembangan moral seorang anak banyak dipengaruhi oleh lingkungannya, terutama dari orang tuanya. Dia belajar untuk menganal nilai-nilai dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai tersebut. Dalam pembelajaran PKn, moral sangat penting untuk ditanamkan pada anak usia SD, karena proses pembelajaran PKn SD memang bertujuan untuk membentuk moral anak, yaitu moral yang sesuai dengan nilai falsafah hidupnya.

Menganalisis Materi PKn SD Pada Kompetensi Dasar Ditinjau dari Nilai dan Moral
Ruang lingkup PKn secara umum meliputi aspek-aspek sebagai berikut. (1) Persatuan dan Kesatuan, (2) Norma Hukum dan Peraturan, (3) HAM, (4) Kebutuhan warga Negara, (5) Konstitusi Negara, (6) Kekuasaan Politik, (7) Kedudukan Pancasila, dan (8) Globalisasi. Menurut Mulyasa (2007), delapan kelompok tersebut dijelaskan pada bagian berikut:
1)        Persatuan dan Kesatuan bangsa, meliputi hidup rukun dalam perbedaan, cinta
lingkungan, kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, sumpah pemuda, keutuhan
Negara Kesatuan Republik Indonesia, partisipasi dalam pembelaan negara, sikap positif terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia, keterbukaan dan jaminan keadilan.
2)        Norma, Hukum, dan Peraturan, meliputi tertib dalam kehidupan keluarga, tata tertib di sekolah, norma yang berlaku di masyarakat, peraturan-peraturan daerah, norma-norma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sistim hukum dan peradilan nasional, dan hukum dan peradilan internasional.
3)        Hak Asasi Manusia, meliputi hak dan kewajiban anak, hak dan kewajiban
anggota masyarakat, instrumen nasional dan internasional HAM, pemajuan,
penghormatan dan perlindungan HAM.
4)        Kebutuhan Warganegara, meliputi hidup gotong royong, harga diri sebagai
warga masyarakat, kebebasan berorganisasi, kemerdekaan rnengeluarkan
Inisiasi Pendidikan Kewarganegaraan 3 pendapat, menghargai keputusan bersama, prestasi diri, persamaan kedudukan warga negara.
5)        Konstitusi Negara, meliputi proklamasi kemerdekaañ dan konstitusi yang
pertama, konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia, Hubungan
dasar negara dengan konstitusi.
6)        Kekuasan dan Politik, meliputi pemerintahan desa dan kecamatan,
pemerintahan daerah dan otonomi-pemerintah pusat, demokrasi dan sistem
politik, budaya politik, budaya demokrasi menuju masyarakat madani, sistem
pemerintahan, pers dalam masyarakat demokrasi.
7)        Kedudukan Pancasila, meliputi kedudukan pancasila sebagai dasar negara dan
ideologi negara, proses perumusan pancasila sebagai dasar negara, pengamalan
nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari, pancasila sebagai ideologi
terbuka.
8)        Globalisasi, meliputi globalisasi di lingkungannya, politik luar negeri Indonesia
di era globalisasi, dampak globalisasi, hubungan internasional dan organisasi
internasional, dan mengevaluasi globalisasi.

Kompetensi Dasar yang Terdapat dalam Materi PKn SD
PKn SD terdiri dari 24 standar kompetensi yang dijabarkan dalam 53 kompetensi dasar. Pada pembelajaran PKn SD, Kompetensi Dasar yang disusun memuat tentang sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran PKn yang berkaitan dengan nilai dan moral diantaranya adalah sebagai berikut:
A.      Kelas I SD
1.    Kompetensi Dasar:
a)         Menjelaskan perbedaan jenis kelamin, agama, dan suku bangsa.
b)        Memberikan contoh hidup rukun melalui kegiatan di rumah dan di sekolah.
c)         Menerapkan hidup rukun di rumah dan di sekolah
2.    Kompetensi Dasar:
a)         Menjelaskan pentingnya tata tertib di rumah dan di sekolah.
b)        Melaksanakan tata tertib di rumah dan di sekolah.
3.    Kompetensi Dasar:
a)         Menjelaskan hak anak untuk bermain, belajar dengan gembira dan didengar pendapatnya.
b)        Melaksanakan hak anak di rumah dan di sekolah.
4.    Kompetensi Dasar:
a)         Mengikuti tata tertib di rumah dan di sekolah.
b)        Melaksanakan aturan yang berlaku di masyarakat.

B.       Kelas II SD
1.    Kompetensi Dasar :
a)         Mengenal pentingnya hidup rukun, saling berbagi dan tolong menolong.
b)        Melaksakan hidup rukun, saling berbagi dan tolong menolong di rumah dan di sekolah.
2.    Kompetensi Dasar :
a)         Mengenal pentingnya lingkungan alam seperti dunia tumbuhan dan dunia hewan.
b)        Melaksanakan pemeliharaan lingkungan alam.

3.    Kompetensi Dasar :
a)         Mengenal kegiatan bermusyawarah.
b)        Mengharagi suara terbanyak (mayoritas).
c)         Menampilkan sikap mau menerima kekalahan.
4.    Kompetensi Dasar :
a)         Mengenal nilai kejujuran, kedisiplinan, dan senang bekerja dalam kehidupan sehari-hari.
b)        Melaksanakan perilaku jujur, disiplin, dan senang bekerja dalam kegiatan sehari-hari.

C.       Kelas III SD
1.    Kompetensi Dasar :
a)         Mengenal makna satu nusa, satu bangsa dan satu bahasa.
b)        Mengenalkan nilai-nilai Sumpah Pemuda dalam kehidupan sehari-hari.
2.    Kompetensi Dasar :
a)         Mengenal aturan-aturan yang berlaku di lingkungan masyarakat sekitar.
b)        Menyebutkan contoh aturan-aturan yang berlaku di lingkungan masyarakat sekitar.
c)         Melaksanakan aturan-aturan yang berlaku di lingkungan masyarakat sekitar.
3.    Kompetensi Dasar :
a)         Mengenal pentingnya memiliki harga diri.
b)        Memberi contoh bentuk harga diri, seperti menghargai diri sendiri, mengakui kelebihan dan kekurangan diri sendiri dan lain-lain.
c)         Menampilkan perilaku yang mencerminkan harga diri.
4.    Kompetensi Dasar :
a)         Mengenalkan kekhasan bangsa Indonesia, seperti kebhinekaan, kekayaan alam, keramahtamahan.
b)        Menampilkan rasa bangga sebagai anak Indonesia.

D.      Kelas IV SD
1.    Kompetensi Dasar :
a)         Mengenal lembaga-lembaga dalam susunan pemerintahan desa dan pemerintah kecamatan.
b)        Menggambarkan struktur organisasi desa dan pemerintahan kecamatan.
2.    Kompetensi Dasar :
a)         Mengenal lembaga-lembaga dalam susunan pemerintahan kabupaten, kota, dan provinsi.
b)        Menggambarkan struktur organisasi pemerintahan kabupaten, kota dan provinsi.
3.    Kompetensi Dasar :
a)         Mengenal lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintahan tingkat pusat, seperti MPR, DPR, Presiden, MA, MK, BPK, dll.
b)        Menyebutkan organisasi pemerintahan tingkat pusat, seperti Presiden, Wakil Presiden dan para Menteri.
4.    Kompetensi Dasar :
a)         Memberikan contoh sederhana pengaruh globalisasi di lingkungannya.
b)        Mendeefinisikan jenis budaya Indonesia yang pernah ditampilkan dalam misi kebudayaan internasional.
c)         Menentukan sikap terhadap pengaruh globalisasi yang terjadi di lingkungannya.

E.       Kelas V SD
1.    Kompetensi Dasar :
a)         Mendeskripsikan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
b)        Menjelaskan pentingnya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia
c)         Menunjukkan contoh-contoh perilaku dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2.    Kompetensi Dasar :
a)         Menjelaskan pengertian dan pentingnya peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah.
b)        Memberikan contoh peraturan perundangundangan tingkat pusat dan daerah, seperti pajak, anti korupsi, lalu lintas, larangan merokok
3.    Kompetensi Dasar :
a)         Mendeskripsikan pengertian organisasi.
b)        Menyebutkan contoh organisasi di lingkungan sekolah dan masyarakat.
c)         Menampilkan peran serta dalam memilih organisasi
di sekolah Mengenal kegiatan bermusyawarah.
4.    Kompetensi Dasar :
a)         Mengenal bentuk-bentuk keputusan bersama.
b)        Mematuhi keputusan bersama


F.        Kelas VI SD
1.    Kompetensi Dasar :
a)         Mendeskripsikan nilai-nilai juang dalam proses perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara.
b)        Menceritakan secara singkat nilai kebersamaan dalam proses perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara.
c)         Meneladani nilai-nilai juang para tokoh yang berperan dalam proses perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara dalam kehidupan sehari-hari.
2.    Kompetensi Dasar :
a)         Menjelaskan proses Pemilu dan Pilkada Mendeskripsikan lembaga-lembaga negara sesuai UUD 1945 hasil amandemen.
b)        Mendeskripsikan tugas dan fungsi pemerintahan
pusat dan daerah.
3.    Kompetensi Dasar :
a)         Menjelaskan pengertian kerjasama negara-negara Asia Tenggara.
b)        Memberikan contoh peran Indonesia dalam lingkungan negara-negara di Asia Tenggara.
4.    Kompetensi Dasar :
a)         Menjelaskan politik luar negeri Indonesia yang
bebas dan aktif.
b)        Memberikan contoh peranan politik luar negeri Indonesia dalam percaturan internasional.

Hubungan Nilai dan Moral Pada Kompetensi Dasar PKn SD
1.   Siswa SD Kelas 1
a.      Memberikan contoh hidup rukun melalui kegiatan di rumah dan di sekolah
Kerukunan dalam keluarga  merupakan hasil usaha dari masing masing anggota keluarga untuk mau memaklumi dan saling melengkapi kekurangan yang satu dengan yang lain. Kerukunan tercipta karena adanya ikatan hati yang saling membutuhkan dan kemauan untuk mengesampingkan emosi dan ego masing masing. Dalam kerukunan keluarga terkandung nilai kerjasama, kesederhanaan, dan kebahagiaan. Dalam kaitannya dengan kompetensi dasar di SD, khususnya untuk kelas 1, siswa diharapkan mampu mengembangkan sikap saling menghargai, saling menghormati,  dan toleransi antaranggota keluarga, sehingga akan  tercipta kerukunan dalam kehidupan keluarga. Melihat karakter siswa SD kelas 1 yang masih dalam tahap perkembangan oprasional konkret siswa diajarkan untuk memulai membina kerukunan tersebut dari lingkungan terdekatnya yaitu orangtua, keluarga, teman sebaya, kemudian menginjak kepada lingkungan yang lebih luas yaitu masyarakat.
Dari nilai-nilai yang terkandung dalam kompetensi dasar tersebut maka siswa akan mampu menerapkan nilai-nilai kerukunan dalam kehidupan sehari-hari sehari. Ia akan mampu bersosialisasi dengan baik dengan lingkungannya sehingga ia akan memiliki kebiasaan untuk bersikap atau bermoral yang baik.

2.   Siswa SD Kelas 2
a.      Mengenal pentingnya hidup rukun, saling berbagi dan tolong menolong.
Dalam Kompetensi Dasar ini siswa diharapkan  mampu menjelaskan ciri-ciri hidup rukun, makna hidup rukun dengan kalimat sederhana, manfaat hidup rukun, siswa diharapkan mampu mendemonstrasikan contoh hidup rukun di lingkungan rumah, sekolah,  membiasakan hidup tolong-menolong di rumah dan di sekolah. Di dalam materi ini terkandung nilai dan moral yang sudah mulai di tanamkan di kelas rendah (kelas 1) karena kualitas perbuatan atau kebaikan yang terdapat di dalamnya dianggap sebagai sesuatu yang berharga, berguna dan bermanfaat bagi kehidupan siswa. Nilai yang termuat di dalam Kompetensi Dasar tersebut adalah nilai sosial yang dapat diketahui dari objek yang menjadi sasaran adalah lingkungan rumah dan sekolah dalam menjalin kerukunan, gotong royong dan saling tolong menolong antar sesama manusia. Selain itu, nilai yang terkandung  yaitu nilai watak dalam membentuk watak atau kepribadian siswa untuk membiasakan diri menjalin hidup rukun, gotong royong dan  tolong menolong. Perbuatan gotong-royong dimaknai sebagai nilai, maka akan lebih bermakna jika nilai gotong-royong tersebut telah menjadi pola pikir, pola sikap, dan pola tindak seseorang secara individu maupun sebagai anggota masyarakat. Oleh karena itu, nilai gotong-royong seperti yang dicontohkan tadi adalah perilaku yang menunjukkan adanya rasa saling membantu sesama dalam melakukan sesuatu yang bisa dikerjakan secara bersama- sama sebagai perwujudan dari rasa solidaritas yang memiliki makna kebersamaan dalam kegiatan bergotong-royong.

b.      Mengenal pentingnya lingkungan alam seperti dunia tumbuhan dan hewan yang ada di sekitar kita.
Lingkungan alam merupakan lingkungan yang dapat dimanfaaatkan potensinya dalam pembelajaran PKn di sekolah dasar. Cinta lingkungan merupakan salah satu kompetensi yang ingin dicapai oleh mata pelajaran ini. Melalui lingkungan alam yang ada, siswa dapat diajarkan tentang bagaimana memelihara kelestarian lingkungan. Selain itu siswa juga dapat diajarkan tentang pemeliharaan kebersihan lingkungan, dan sebagainya. Sistem pembelajarannya dapat dilakukan dengan cara memberikan pengalaman langsung tentang kompetensi yang hendak ditanamkan dengan memanfaatkan lingkungan alam yang ada. Berdasarkan Kompetensi Dasar ini, siswa SD akan mampu mengamalkan nilai-nilai cinta terhadap lingkungan alam  yang merupakan salah satu sikap atau moral yang baik dalam memelihara dan mejaga lingkungan yang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia.

3.        Siswa SD Kelas 3
a.        Mengamalkan nilai-nilai Sumpah Pemuda dalam kehidupan sehari-hari
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki beragam suku bangsa. Lebih dari 400 suku bangsa ada di Indonesia.  Walaupun demikian, semua suku bangsa tersebut dapat bersatu. Persatuan merupakan modal penting uintuk pembangunan. Sumpah Pemuda telah menyadarkan semua suku untuk bersatu. Sumpah Pemuda mengajarkan kepada kita untuk toleransi. Sumpah Pemuda mencerminkan sebuah tekad luhur yaitu tekad untuk selalu bersatu. Dengan demikian, menjunjung tinggi persatuan bangsa adalah keharusan. Nilai Sumpah Pemuda harus diamalkan. Tentunya diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Baik kehidupan bermasyarakat, kehidupan berbangsa, atau kehidupan bernegara. Bentuk pengamalan Sumpah pemuda sangatlah beragam. Diantaranya sebagai berikut.
1.        Toleransi dan kerukunan antarumat beragama. Misalnya dengan menghormati umat agama lain yang sedang menjalankan ibadahnya.
2.        Saling menghormati antarsuku bangsa. Sikap menghormati ini bisa ditunjukkan dengan menghormati adat istiadat daerah lain. Bisa pula dengan mempelajari budaya suku lain.
3.        Hidup gotong royong dalam masyarakat. Gotong royong merupakan budaya bangsa Indonesia. Gotong royong mencermikan sikap bersatu dan saling membantu. Kegiatan gotong royong antara lain diwujudkan dalam pembuatan sarana umum seperti jalan, pembuatan jembatan, atau membangun rumah. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat diketahui bahwa mengamalkan nilai-nilai Sumpah Pemuda dalam kehidupan sehari-hari merupakan salah satu aplikasi dari nilai dan moral yang sangat perlu ditanamkan mulai dari siswa SD. 

b.        Mengenal pentingnya memiliki harga diri
Harga diri adalah bagaimana kita merasakan tentang diri kita sendiri. Ini adalah pikiran dan perasaan kita tentang diri kita sendiri. Tingkat harga diri kita menentukan bagaimana kita beroperasi dalam hidup untuk berinteraksi dengan orang lain, pasangan, anak, teman, dan orang asing. Menentukan tujuan kita dan apa yang kita perjuangkan, prestasi kita, dan kepuasan dan kebahagiaan dalam hidup. Pentingnya harga diri dapat dilihat ketika kita melihat hubungan antara harga diri yang sehat dan sifat-sifat psikologis lainnya. Harga diri dan kepribadian sangat erat terkait. Harga diri yang sehat berhubungan dengan nilai dan moral terutama pada kreativitas, rasionalitas, fleksibilitas, kesedian untuk mengakui kesalahan, keterbukaan, kejujuran, penerimaan, kekoperasian dan kemerdekaan. 

c.         Menyebutkan contoh aturan-aturan di lingkungan alam sekitar























MENYUSUN NILAI DAN MORAL YANG BERKAITAN PADA KOMPETENSI DASAR PKN DI SEKOLAH DASAR DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN YANG DIGUNAKAN
Kompetensi Dasar
Nilai yang di kembangkan
Moral yang di kembangkan
Media yang di kembangkan
Keterangan Media
Kelas 1
Menjelaskan perbedaan jenis kelamin, agama, dan suku bangsa









Menjelaskan pentingnya tata tertib di rumah, sekolah, dan masyarakat







Kelas 2
Mengenal pentingnya hidup rukun, saling berbagi dan tolong menolong serta penerapannya di rumah dan di sekolah




Mengenal pentingnya lingkungan alam dan pemeliharaannya






Mengenal kegiatan bermusyawarah








Mengenal dan menerapkan nilai kejujuran, kedisiplinan, dan senang bekerja dalam kehidupan sehari-hari






Kelas 3
Mengenalkan nilai-nilai sumpah pemuda dalam kehidupan sehari-hari



Mengenal dan melaksanakan aturan-aturan yang berlaku di lingkungan masyarakat


Mengenal pentingnya memiliki harga diri dan menampilkan prilaku yang mencerminkan harga diri


Mengenalkan ke khasan bangsa Indonesia dan menampilkan rasa bangga sebagai anak Indonesia



Kelas 4
Mengenal lembaga lembaga dalam susunan pemerintahan


Menentukan sikap terhadap pengaruh globalisasi yang terjadi serta mengidentifikasi jenis budaya Indonesia



Kelas 5
Menjelaskan pentingnya keutuhan NKRI serta menunjukkan contoh prilaku dalam menjaga keutuhan NKRI

Kelas 6
Mengenal dan mematuhi keputusan bersama





Nilai keagamaan












Nilai etika / kesopanan











Nilai kesopanan, Nilai moral











Nilai keindahan










Nilai moral, Nilai kebenaran









Nilai kejujuran, Nilai kedisiplinan












Nilai perjuangan








Nilai kesopanan dan Nilai moral






Nilai moral dan Nilai kebenaran








Nilai kebangsaan dan Nilai perjuangan








Nilai kebangsaan





Nilai kebudayaan










Nilai kebangsaan








Nilai moral












Menghargai kesetaraan gender dan menunbuhkan rasa toleransi antar umat beragama






Menanamkan kedisiplinan dalam diri siswa untuk menaati peraturan yang berlaku di lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat




Menanamkan kepada siswa untuk mengerti dan memahami penting hidup rukun, saling berbagi, serta tolong menolong di lingkungan rumah dan sekolah

Menanamkan kepada siswa tentang pentingnya lingkungan alam yang menambah estetika dan cara dalam pemeliharaan

Menanamkan kepada siswa bahwa masalah dapat dipecahkan dengan musyawarah




Menanamkan kepada siswa mengenai kejujuran, dan kedisiplinan yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari






Menanamkan pada siswa tentang perjuangan para pemuda dalam mempersatukan bangsa Indonesia

Menanamkan pada siswa mengenai tata kebiasaan dan aturan-aturan yang berlaku di masyarakat

Menanamkan kepada siswa mengenai konsep tentang  harga diri dan
Menjelaskan perilaku yang mencerminkan harga diri

Menanamkan kepada siswa keunikan dan kekhasan bangsa Indonesia dan rasa bangga sebagai bangsa Indonesia


Menanamkan konsep tentang lembaga-lembaga Negara dan hirarki pemerintahan

Menanamkan kepada siswa tentang pengaruh globalisasi dan beragama jenis budaya





Menanamkan kepada siswa
Tentang keutuhan NKRI dan contoh dalam keutuhan NKRI



Menanamkan kepada siswa tentang pengambilan keputusan bersama dalam musyawarah dalam mencapai mufakat




Gambar 1, Gambar 2, Gambar 3










Gambar 4 dan Gambar 5










Gambar 6 dan Gambar 7










Gambar 8 dan Gambar 9








Gambar 10










Gambar 11 dan Gambar 12












Gambar 13








Gambar 14







Gambar 15









Gambar 16










Gambar 17






Gambar 18
dan Gambar 19









Gambar 20









Gambar 21

Gambar 1 Menerangkan Perbedaan Antara Pria Dan Wanita, Gambar 2 Menjelaskan Tentang Perbedaan Agama Dan Tempat Ibadah Serta Toleransi Antar  Umat Beragama, Gambar 3 Menerangkan Tentang Perbedaan Suku Dan Ras

Gambar  4 Menerangkan Tentang Pentingnya Menjaga Kebersihan Di Rumah, Gambar 5 Menerangkan Tentang Siswa Yang Melanggar Tata Tertib Yang Dapat Dijadikan Acuan Dalam Mengajarkan Tata Tertib Siswa


 Gambar 6 Menggambarkan Pada Siswa Tentang Nilai Kerukunan Dalan Keluarga,
Gambar 7 memberikan penjelasan tentang gotong royong dan tolong menolong antar warga



Gambar 8 menjelaskan tentang pentingnya lingkungan alam bagi kehidupan kita, Gambar 9 menjelaskan tentang bagaimana cara kita menjaga lingkungan alam di sekitar kita


Gambar 10 menjelaskan tentang kegiatan musyawarah yang dapat kita jadikan pedoman dalam melaksanakan musyawarah sehingga mencapai tujuan bersama yang diinginkan

Gambar 11 adalah gambar siswa yang tidak jujur dan dapat di jadikan acuan bagaimana menggambarkan sebuah kejujuran, Gambar 12 adalah gambar siswa yang disiplin dimana mereka datang tepat waktu dan mngikuti upacara pada hari senin.


Gambar 13 menerangkan tentang gambar seorang pemuda yang berjuang dalam mempertahankan Indonesia



Gambar 14 menerangkan tentang pengendara kendaraan bermotor yang menaati peraturan yang berlaku di masyarakat


Gambar 15 mencerminkan harga diri yang baik dengan prilaku yang baik contohnya dengan makan menggunakan tangan kanan



Gambar 16 menerangkan bahwa Indonesia terdiri atas berbagai macam adat istiadat yang berbeda yang tidak dimiliki oleh Negara lain dan dapat menumbuhkan rasa banggga pada diri kita


Gambar 17 menerangkan tenntang berbagai lembaga dan sistem hirarki atau urutan lembaga Negara


Gambar 18 menerangkan pada siswa tentang pengaruh globalisasi yang masuk ke Indonesia,
Gambar 19 menerangkan salah satu jenis budaya yang harus di pertahankan di era globalisasi ini


Gambar 20 menerangkan suatu sikap yang mnggambarkan prilaku dalam menjaga keutuhan NKRI




Gambar 21 merupakan gambar yang menerangkan tentang proses mufakat dimana keputusan yang diambil bersama nantinya akan dilaksanakan demi mencapai tujuan bersama yang diinginkan


Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook

0 komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

Sponsored

  • banners
  • banners
  • banners
  • banners

Blog Archive

  • ▼  2013 (10)
    • ▼  Januari (10)
      • Kegiatan Bakti Sosial PGSD 2010
      • Kondisi Belajar Robert Gagne
      • Study Kasus Bimbingan Anak Berkebutuhan Khusus (Tu...
      • Observasi SLB-B Tunarungu Singaraja
      • Nilai Dan Moral Yang Berkaitan Pada Kompetensi Das...
      • Penggunaan Media Gambar Dalam Proses Belajar Mengajar
      • Perkembangan Vegetatif Buatan Sambung (Enten) Pada...
      • Litosfer, Atmosfer, Dan Hidrosfer
      • Proses Pembuatan Tuak Dari Ental
      • Katolik Dan Selamat

Followers

Translate

Popular Posts

  • Penggunaan Media Gambar Dalam Proses Belajar Mengajar
    Bab I Pendahuluan 1.1   Latar Belakang Kemajuan teknologi di era sekarang ini berdampak pada banyak hal. Salah satu dampak kemaju...
  • Nilai Dan Moral Yang Berkaitan Pada Kompetensi Dasar Siswa Sekolah Dasar
    NILAI DAN MORAL YANG BERKAITAN PADA KOMPETENSI DASAR SISWA SD NILAI A.       PENGERTIAN NILAI Nilai adalah sesuatu yang berharga,...
  • Observasi SLB-B Tunarungu Singaraja
    BAB I PENDAHULUAN 1.1   Latar Belakang Anak-anak berkebutuhan khusus adalah anak-anak yang mempunyai keunikan tersendiri dalam je...
  • Litosfer, Atmosfer, Dan Hidrosfer
    Bab I Pendahuluan 1.1   Latar Belakang Pengetahuan tentang bumi merupakan bagian dari bidang studi IPA di Sekolah Dasar. Oleh kar...
  • Perkembangan Vegetatif Buatan Sambung (Enten) Pada Tumbuhan Adenium
    BAB I PENDAHULUAN 1.1   Latar Belakang Pada dasarnya setiap mahluk hidup pasti akan melakukan proses perkembangbiakan atau reprod...
  • Kondisi Belajar Robert Gagne
    BAB I PENDAHULUAN 1.1   Latar Belakang Paradigma pendidikan dari dulu hingga sekarang pada dasarnya tetaplah sama yaitu ingin men...
  • Study Kasus Bimbingan Anak Berkebutuhan Khusus (Tunarungu)
    STUDY KASUS ( CASE STUDY ) BIMBINGAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SLB-B NEGERI SINGARAJA Identitas Siswa Sasaran : a.        Nam...
  • Proses Pembuatan Tuak Dari Ental
    LAPORAN STUDI WISATA MENGENAI PROSES PEMBUATAN TUAK Hari Jumat tanggal 30 September 2011 mahasiswa PGSD semester III kelas A mengadak...
  • Kegiatan Bakti Sosial PGSD 2010
  • Katolik Dan Selamat
    “Katolik” dan “Selamat”             Mengapa saya masih katolik? Sebuah pertanyaan yang muncul ketika saya telah mencapai titik kedewa...

About Me

Foto Saya
Michael Donny
Singaraja, Bali, Indonesia
Saya orang yang biasa saja dan ingin punya banyak teman biar bisa banyak ngutang,,,, Hehehehe ^_^
Lihat profil lengkapku

Pengikut

Blogroll

Blog Archive

  • ▼  2013 (10)
    • ▼  Januari (10)
      • Kegiatan Bakti Sosial PGSD 2010
      • Kondisi Belajar Robert Gagne
      • Study Kasus Bimbingan Anak Berkebutuhan Khusus (Tu...
      • Observasi SLB-B Tunarungu Singaraja
      • Nilai Dan Moral Yang Berkaitan Pada Kompetensi Das...
      • Penggunaan Media Gambar Dalam Proses Belajar Mengajar
      • Perkembangan Vegetatif Buatan Sambung (Enten) Pada...
      • Litosfer, Atmosfer, Dan Hidrosfer
      • Proses Pembuatan Tuak Dari Ental
      • Katolik Dan Selamat

About

Blogger templates

Blogger news

Cari Blog Ini

 

© 2010 My Web Blog
designed by DT Website Templates | Bloggerized by Agus Ramadhani | Zoomtemplate.com